Pelestarian Kebudayaan “MATSURI” Tradisi Jepang Yang Terus Dipelihara

International202 Dilihat

POSTKOTA.NET – Negara Jepang sangat terkenal dengan perkembangan teknologi yang terus maju pesat seiring perkembangan jaman.Jepang merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi ketiga terbesar di dunia,setelah mencapai pertumbuhan yang luar biasa pada paruh kedua abad ke 20.

Sebagai salah satu negara paling maju di dunia,Jepang tidak serta merta meninggalkan peninggalan leluhur.Justru Jepang terus memelihara kebudayaan-kebudayaan kuno yang diwariskan dari nenek moyang mereka

Salah satu perayaan yang terus dipertahankan adalah kebudayaan MATSURI yang diselenggarakan di OARAI Ibaraki Japan,Minggu (27/8/2023). Kebudayaan MATSURI ini adalah kebudayaan Jepang yang telah ada sejak ratusan tahun yang lalu,yang terus dipelihara dan dilestarikan secara turun temurun.

Baca juga:  Manfaat Perdagangan Internasional bagi Perekonomian Indonesia, Ini Lengkapnya

Kebudayaan MATSURI adalah salah satu tradisi di Jepang yang hingga kini masih terus diberlangsungkan. Matsuri yang berarti festival merupakan tradisi paling sakral dan terbesar diantara berbagai tradisi lainnya.Dalam buku ‘kojiki-den’, matsuri ialah kami ni tsukaematsuru koto yang berati bersembah yang kepada dewa.Secara konkrit, kegiatan yang dilakukan masyarakat Jepang dalam rangka menyambut dewa, menyuguhkan sesaji, serta mengabdikan diri kepada dewa.matsuri merupakan persembahan untuk menyenangkan dan memukau para dewa dengan cara pentas seni visual, musik, dan tarian yang bertujuan untuk memastikan kesehatan dan kemakmuran di masa depan.

Baca juga:  Ada Ancaman Resesi, WTO Prediksi Perdagangan Global Merosot di 2023

“Dengan melihat kebudayaan MATSURI ini,sebagai pendatang dinegeri Jepang,kami sebagai masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Tomohon berharap semoga hal-hal baik seperti ini bisa kita contohi,semoga kita semua terlebih generasi muda di Kota Tomohon tetap melestarikan budaya-budaya yang baik yang telah ada sejak orang tua-tua kita,ujar Dona Kaparang warga Tomohon yang bekerja di Jepang.

“Walau dalam perkembangan tapi hendaknya lah Torang tetap menjaga,dan mempertahankan seni maupun budaya yang ada di Tomohon,jangan sampai etika dan moral tergilas dengan perkembangan zaman modern sekarang ini,tutup Kaparang yang juga merupakan kader Partai PDI Perjuangan Kota Tomohon.

Laws*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *