Uskup dan CSWL Tanam Kopi Arabika

Tomohon176 Dilihat

Tomohon, Postkota.co.id – Wali kota Tomohon Caroll J.A. Senduk, SH bersama Wakil Wali Kota Wenny Lumentut melakukan Penanaman Perdana Kopi Arabika Mahawu dengan metode Agroforestry untuk pengembangan Pariwisata.

Penanaman bibit kopi arabika tersebut dilaksanakan di Tanah misi Keuskupan Manado jalan Keuskupan, Kamis (8/4/21).

Saat itu Walikota Tomohon mengatas namakan pemerintah Kota Tomohon menyambut baik dan memberikan apresiasi dan penghargaan kepada segenap stakeholder terutama kepada redo coffe yang secara aktif dan partisipatif menopang dan mendukung program – program Pemerintah Kota Tomohon dalam misi peningkatan kesejahteraan masyarakat di berbagai sektor dan menjadikan Tomohon sebagai kota wisata dunia.

“Hal ini tentunya telah menjadi komitmen kami selaku pemerintah untuk terus berupaya mengembangkan berbagai metode dan cara yang tepat membangun Kota Tomohon dengan melibatkan para stakeholder dan seluruh komponen masyarakat yang ada, dengan demikian ini akan berimplikasi pada penyediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Kota Tomohon,” ucap Wali Kota.

Diketahui, pelaksanaan padat karya produktif melalui penanaman perdana kopi arabika mahawu dengan metode agroforestry untuk pengembangan pariwisata sangat tepat dan penting karena bertujuan untuk menyediakan lapangan pekerjaan produktif dan berkelanjutan bagi para pengangguran dan setengah pengangguran, sehingga melalui penyediaan lapangan pekerjaan yang produktif ini memberi dampak positif dalam rangka memberdayakan ekonomi masyarakat ketingkat yang lebih sejahtera serta mendukung misi menjadikan Tomohon sebagai kota wisata dunia.

Baca juga:  Ketua PKK Melayat Rumah Duka Alm Dian R Tijow,ST

Untuk itu, Wali Kota mengajak para petani dan pengusaha kopi, untuk menyadari dimana Kota Kota tomohon merupakan Kota yang memiliki dimensi pertan8an dan pariwisata yang baik bagus.

“Saya mengajak kita semua lebih khusus petani dan pengusaha kopi, untuk menyadari ciri khas Kota Tomohon sebagai kota yang memiliki dimensi pertanian dan kepariwisatannya yang menonjol dan sangat potensial, dimana sekitar 70 % sumber pendapatan masyarakatnya berasal dari sektor pertanian,” ajaknya.

Selanjutnya juga Wali Kota menjelaskan, hal ini membuktikan bahwa pengembangan perekonomian kota kedepan tetap berada ditangan masyarakat itu sendiri, melalui dukungan agroekosistem dan potensi lahan yang baik maka salah satu potensi pertanian yang dapat dikembangkan oleh masyarakat Kota Tomohon adalah tanaman kopi, yang memiliki keterkaitan lintas sektor dan membangkitkan multiplier effect yang signifikan bagi tumbuhnya mata rantai usaha, menciptakan lapangan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat, pelestarian lingkungan hidup dan kepariwisataan.

Dikesempatan itu Wakil Wali kota Wenny Lumentut sapaan akrap WL menambahkan, pemerintah Kota Tomohon sangat mensupport program di bidang pariwisata dan pertanian.

“Saya menantang pengelola dengan memberi reward apabila benar lahan umat ini ditanami 12 ribu pohon kopi. Saya akan datang lihat langsung tanggal 8 April 2022 dan jangan lupa saat sudah menghasilkan, harus diberi nama Kopi Mahawu. “Jangan lagi tanam di Tomohon, tapi brand-nya bukan Tomohon. Ingat itu,” kata WL.

Baca juga:  Sekretaris Kota Tomohon Jemmy Ringkuangan AP,MSi :"Dukung GISA"

Keduanya sebagai pemimpin Kota Tomohon mengharapkan agar adanya dukungan dari pemerintah bahkan kepada pengelola agar memaksimalkan pengelolaan melalui para petani.

“Harapan kami selaku pemerintah, kiranya perhatian dan dukungan yang diberikan baik dari pihak pemerintah maupun pengusaha dapat dikelola dengan baik dan maksimal oleh para petani, sehingga dapat memberikan
manfaat besar bagi peningkatan kesejahteraan para petani maupun kepada seluruh masyarakat Kota Tomohon,” lanjut WL.

Mengakhiri sambutannya Wawali WL mengutip sebuah pantun “Jika anda kelelahan. Dan bimbang mengambil keputusan. Jangan dulu melangkah. Minumlah dulu secangkir kopi, baru buat keputusan,” tutup WL.

Dalam kesempatan itu pula, Uskup Keuskupan Manado Yang Mulia Mgr. Benedictus E.R. Untu, MSC dalam sambutannya mengatakan,
Kiranya lahan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh umat sehingga dapat membantu meningkatkan perekonomian umat di paroki ini, tanah misi seluas 12 hektar ini merupakan aset Keuskupan Manado sudah sejak tahun 1929.

Hadir mewakili Gubernur, Kadis Kehutanan Daerah Provinsi Sulut Rainer Dondokambey, S.Hut, Kadis Pertanian dan Perikanan Daerah Kota Tomohon Steven Waworuntu, SSTP, Marie Pusung Kasie Dinas Lingkungan Hidup Kota Tomohon mewakili Kadis, Pastores, Umat Katolik Stasi Rurukan Paroki Roh Kudus Tomohon, serta Founder Redo Coffe Ril Ogi.
(michje)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *