Pesona Wisata Goa Trektek, Membuka Tabir Parawisata Lolah Tiga

Minahasa125 Dilihat

MINAHASA-postkota.net- Adanya potensi wisata prasejarah yang biasa disebut masyarakat setempat bernama Goa Trektek, dengan struktur deografis Desa yang memiliki sungai berhiaskan patung-patung dan lukisan kuno dibebatuan area sungai, serta destinasi wisata Matutunak yang sangat memikat pengunjungnya, Desa Lolah Tiga berlokasi di Kecamatan Tombariri Timur Kabupaten Minahasa kian mendapat tempat dihati para Wisatawan Lokal dan mancanegara yang berkunjung ke Propinsi Sulawesi Utara.

Potensi wisata Goa Trektek yang terletak berjarak kurang lebih 2 kilo meter dari Desa Lolah Tiga sebagaimana disampaikan Hukumtua (Kepala Desa) Lolah Tiga kepada postkota Rabu 26/04-2023 bertempat dikediamannya saat di wawancarai tentang keberadaan potensi alam yang menjadi andalan untuk Membuka Tabir Parawisata Lolah Tiga.

” di antara 10 Desa yang ada di Kecamatan Tombariri Timur, Desa Lolah Tiga menjadi salah satu andalan Dinas Kebudayaan dan Parawisata Kabupaten Minahasa, dengan  adanya patung Bunda Maria yang berdiri megah menghiasi destinasi wisata Matutunak menjadi tempat yang banyak didatangi pengunjung untuk berdoa/ ziarah keagamaan” Kata Markus Paulus Rasuh.

Menurut Buang Rasuh, sapaan akrabnya,” disungai lolah tiga juga memiliki destinasi wisata dimana disekitar sungai terpampang patung-patung bertulisan kuno yang diyakini masyarakat objek tersebut sudah ada sebelum jaman permesta dan berdekatan dengan destinasi wisata Matutunak sehingga membuat para pengunjung betah dan berlama- lama di tempat ini,” Ujar Rasuh.

Baca juga: 

Lanjut Rasuh,” Goa Terktek sendiri memiliki potensi wisata yang sangat besar karna didalamnya terdapat 3 lubang yang besar dan saling tembus terhubung antar satu dan lainnya dengan diameter Goa sebesar 30-40 meter juga pada dinding goa bertulisan kuno sehingga menyita perhatian bagi pengunjung dan diyakini tulisan kata-kata kuno ini sebagai bahasa tulen/asli salah satu bahasa daerah minahasa sebelum ada bahasa Tombulu yang dipakai sehari- hari masyarakat Tombariri ,” Jelasnya.

Markus Paulus Rasuh optimis jika penataan potensi wisata ini sudah terlaksana, pasti akan menjadi nilai tambah serta edukasi sejarah buat masyarakat di Kecamatan Tombariri Timur maupun wisatawan daerah yang datang berkunjung di tempat itu dan ini tentunya akan menjadi nilai tambah pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dinas Kebudayaan Parawisata Kabupaten Minahasa.

” Jika dibandingkan dengan daerah lain, setelah mengikuti Study Banding ke daerah Bali dan daerah pulau Jawa berapa pekan lalu, keberadaan destinasi wisata di Sulawesi Utara lebih unggul jauh dari daerah bali dan jawa, tapi pengelolaanya yang belum maximal, apalagi kondisi pesona alam yang begitu memukau juga adanya kearifan lokal dengan ragam budaya serta kesenian Musik bambu yang mampu menembus pasar Internasional, kesemuanya itu akan mampu memposisikan Kabupaten Minahasa sebagai daerah wisata yang bakal menjadi andalan Sulawesi Utara,” Tegas Rasuh.

Baca juga:  Bupati ROR Serahkan Bantuan Pada Korban Kebakaran

Dia juga menambahkan,” Saat ini Desa Lolah Tiga lagi fokus pada program utama Pemerintah Desa (Pemdes), tentang pemulihan ekonomi masyarakat dari sektor pertanian, sebab 80 persen masyarakatnya berprofesi sebagai petani Tulen dimana lokasi perkebunan masyarakat yang jauh dari permukiman, maka Pemerintah Desa memprioritaskan pembangunan Infrastruktur ruas jalan perkebunan sebagai program kerja utama untuk mempermudah aksesbilitas demi kesejahteraan masyarakat didesa,” Ungkapnya.

Diketahui Desa Lolah Tiga juga salah satu dari 82 desa yang mengikiti Launching  pencairan Dana Desa tercepat di antara 227 desa yang ada dikabupaten Minahasa pada tahun 2023 ini, sehingga rencana  pembangunan ruas jalan ke perkebunan tersebut dapat terlaksana lebih awal dari perkiraan sebelumnya, ” Adapun ruas jalan yang kita kerjakan sepanjang 1 Kilometer dan pengerasan jalan serta rabat 300-an meter,” Ulas Rasuh.

Selain itu juga program pengembangan SDM Masyarakat  dengan pola penyadaran jangan jenuh belajar bagi masyarakat desa mengingat pendidikan itu nomor satu sehingga belajar dengan tidak mengenal umur harus di canangkan terhadap wargà desa di era moderen ini agar dapat berinovasi dibidang pendidikan untuk mengikiti perkembangan zaman.(Udin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *