MINAHASA, postkota.co.id – Adanya keluhan petani jagung yang gagal panen karena benih jagung varietas 37 yang ditanam oleh sejumlah petani Desa Tountimomor Kecamatan Kakas Barat berkualitas tidak baik, mendapat respon dari pemerintah dan Produsen Benih Jagung Varietas JH 37, Senin (25/01) 2021.
Nurcahyo SPT, Manager Produksi PT Twinn Produsen selaku produsen benih jagung varietas 37 menepis hal tersebut. Menurutnya benih jagung JH 37 sudah melalui tahap uji dari Balai Pengawasan dan Sertifikat Benih, (BPSB).
“Melihat sisi pertumbuhan, tidak mungkin masalah gagal panen karena benih, atau bibit jagungnya, tapi karena penyakit tanaman. Dan jika benih tidak baik, tanamannya tidak akan bertumbuh,” ujarnya.
Lanjutnya, Dari hasil pembicaraan bersama petani Desa Tountimomor, akan melakukan pengujian terhadap benih JH 37 dengan benih Varietas lainnya.
“Kami sepakat dengan para petani untuk melakukan uji cobah. apakah ini dari bibitnya atau dari faktor lain,” katanya.
Ditempat yang sama, Julius Simboh, petugas pengamat hama Balai Perlindungan Pengujian Mutu Tanaman Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengatakan dari hasil pemeriksaan dan pemantauan kasus yang menimpah tanaman Jagung Varietas JH 37 itu, bukan akibat dari Benih.
“Penyebab terjadinya gagal panen dari petani ini akibat dari cendawan atau jamur Bulai,” ujarnya.
Menurutnya, di lokasi terkebunan itu diketahuinya Cendawan atau jamur Gulai daerah tersebut sudah menjadi Endemis, dalam arti penyakit tanaman itu sduah ada sejak lama.
“Di Daerah ini, Benih sehat apapun bisa terjangkit Penyakit gulai, apapun varietasnya. jadi, masalah ini bukan akibat dari Benih. Dan kami menyarankan kepada petani agar pemeliharaan lebih ditingkatkan, terutama dalam mencegah penyakit tanaman dan Hama yang ada, seperti pemupukan dan sebagainya.
Dirinya juga menambahkan kepada para petani yang ada di Sulawesi Utara agar memperhatikan masa dalam bercocok Tanam.
“Faktor Alam atau cuaca, juga bisa mempengaruhi Tanaman, apalagi tanaman Jangung, jika kurang terkena matahari, penyakit Bulai cepat menyebar pada tanaman. dan para petani agar mencegah dari awal agar bisa mengantisipasi dan meminimalisir tanaman terkena penyakit,” paparnya. (Varly)